“Sosialisasi Penerapan Pendidikan Inklusi Dalam Pembelajaran Sosiologi di Surakarta Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas” Oleh Riset Grup (RG) Habitus Pendidikan Sosiologi Antropologi Bekerjasama dengan MGMP Sosiologi Surakarta di SMAN 2 Surakarta.
Pendidikan inklusi adalah sebuah konsep pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan penerimaan terhadap keberagaman dalam konteks pembelajaran. Pendidikan inklusi memberikan akses dan peluang belajar yang setara bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Dalam rangka mewujudkan visi ini, Grup Riset Habitus Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS bekerja sama dengan MGMP Sosiologi Kota Surakarta mengadakan seminar pengabdian masyarakat dengan judul “Sosialisasi Penerapan Pendidikan Inklusi Dalam Pembelajaran Sosiologi di Surakarta Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas” yang dilaksanakan pada hari selasa 13 Juni 2013 bertempat di SMAN 2 Surakarta.
Guru sosiologi yang menjadi anggota dalam MGMP Sosiologi kota Surakarta menjadi peserta dalam kegiatan tersebut dengan didampingi oleh tim dosen dari Grup Riset Habitus Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS yang terdiri dari Dr. rer.nat.Nurhadi, S. Ant., M.Hum, Yosafat Hermawan Trinugraha, S.Sos., M.A., Ph.D, Dr. Atik Catur Budiati, S.Sos., M.A., Septina Galih Pudyastuti, S.Pd., M.Si., dan Saifuddin Zuhri, S.Sos., M.Si.
Dalam kegiatan tersebut juga mengundang pembicara tamu yaitu ibu Sri Widadiningsih, S.Psi, Psikolog yang berbicara mengenai Pendidikan inklusi ditinjau dari kajian psikologis. Tim dosen dari Grup Riset Habitus Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS juga menjadi pembicara dalam acara tersebut, yaitu: Dr. rer.nat. Nurhadi, S.Ant., M.Hum. yang berbicara mengenai kebijakan kurikulum merdeka dalam implementasi pembelajaran diferensiasi dan pembicara selanjutnya yaitu Saifuddin Zuhri, S.Sos., M.Si. yang menyampaikan tentang Pendidikan inklusi dalam perspektif sosiologi.
Sosialisasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman, tetapi juga untuk memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang strategi pengajaran inklusif dalam pembelajaran sosiologi. Para pembicara berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para guru, sehingga mereka dapat mengembangkan kompetensi dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif.
Dengan pendekatan pendidikan inklusi dalam pembelajaran sosiologi, diharapkan setiap siswa di Surakarta dapat merasakan keadilan, mendapatkan kesempatan yang setara untuk belajar, dan mengoptimalkan potensi mereka. Melalui upaya kolektif dari semua pihak terkait, pendidikan inklusi dapat diimplementasikan secara efektif dan membawa dampak positif dalam pembelajaran sosiologi di Surakarta.
Dalam kegiatan tersebut, para pembicara memberikan materi dan dilanjutkan diskusi tanya jawab oleh para guru. Antusiasme dan semangat dari para guru terlihat dengan proses diskusi yang cukup interaktif antara para guru dan dosen.